PURWOKERTO,- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud RISTEK) telah mengeluarkan kebijakan terkait penerapan kurikulum merdeka belajar. Satu bentuk dari penerapan kurikulum merdeka belajar tersebut yakni dengan memanfaatkan berbagai alat peraga dalam pembelajaran seperti belajar sambil bermain.
Belajar sambil bermain ini diterapkan di Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (SD UMP) dalam salah satu mata pelajaran di kelas 2. Guru SD UMP, Dindo Noto Sastro SPd mengatakan dalam kurikulum merdeka belajar ini siswa tidak hanya belajar di dalam kelas.
“Ada banyak hal yang bisa dieksplor untuk pembelajaran supaya lebih menyenangkan dan siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang dalam mata pelajaran tersebut,” kata dia.
Dalam satu tema belajar di kelas 2, Dindo menerapkan belajar sambil bermain di luar kelas. Dengan konsep mencari harta karun, Dindo berhasil membuat siswa kelas 2 lebih menyukai belajar dan menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
Kegiatan belajar dimulai dengan memberikan aturan main pencarian harta Karun kepada seluruh siswa yang telah dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Masing-masing kelompok dibekali peta sekolah dan diwajibkan mencari 3 gulungan harta karun yang tersebar di lingkungan sekolah. Masing-masing gulungan tersebut berisi soal-soal yang harus dijawab siswa. Dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Mulai dari Goblin gulungan dengan tingkat paling mudah, lalu Dragon dan Elf tingkat kesulitan menengah dan paling sulit. Setiap kelompok harus menjawab dengan kompak, tidak boleh hanya sendiri.
Lebih lanjut, Dindo mengatakan kegiatan belajar dengan model belajar sambil bermain seperti ini cukup efektif diterapkan pada siswa kelas 2 SD. Siswa lebih antusias dan menikmati pelajaran yang diberikan. Selain itu, dengan model pembelajaran tersebut, ada banyak hal yang dipelajari dan ditanamkan dalam diri siswa. Seperti kekompakan, tidak mudah menyerah, setia kawan, teliti, tidak menyalahkan teman.
“Dengan pembelajaran seperti ini juga membantu siswa supaya tidak mudah jenuh, dan melatih kerja sama serta tidak mudah menyerah. Ini salah satu bentuk merdeka belajar, tidak harus belajar di kelas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD UMP, Nofiyanto SPdGR mengaku sangat mendukung pembelajaran seperti yang dilakukan Dindo. Menurutnya, outing class seperti itu merupakan salah satu ciri pembelajaran di SD UMP.
“Pembelajaran seperti ini lebih baik, karena ini bagian dari inovasi atau variasi pembelajaran. Ada target dalam pembelajarannya untuk apa, problem base learning atau menambah wawasan dengan memanfaatkan benda konkret yang memang real dilihat siswa,” katanya.