PURWOKERTO,- Setiap sekolah pada dasarnya memiliki budaya dan ruhnya sendiri. Termasuk Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (SD UMP) yang memiliki kultur dan budayanya sendiri.

Kepala SD UMP, Nofiyanto SPdGR mengatakan setiap sekolah memiliki kulturnya sendiri, namun setiap sekolah juga bisa menerapkan kultur sekolah lain juga dengan segala kearifan masing-masing.

“Setiap sekolah memiliki budaya sendiri, Alhamdulillah SD UMP memiliki budaya yang dilakukan bersumber dari Al Islam. Misalkan dasarnya bekerja maka bekerja saling berkolaborasi dengan menyesuaikan nilai-nilai Islam,” katanya.

Ia mencontohkan, suatu ketika Rasulullah diperlihatkan pada suatu kaum yang memiliki banyak makanan nikmat dan sendok besar. Namun semuanya terlihat kurus dan tidak masam.

Kemudian, dalam perjalanan Rasulullah diperlihatkan lagi pada suatu kaum dengan hidangan dan sendok serupa. Namun semuanya terlihat segar dan bahagia.

Ternyata kaum pertama tidak pandai bersyukur dan mempunyai ego tinggi. Sehingga mereka kurus dan masam karena egois dan suka mengeluh.

Sementara kaum kedua termasuk yang pandai bersyukur dan saling membantu. Sehingga mereka terlihat sehat dan bugar karena kenyang bisa menikmati.

“Kisah ini jika ditarik ke dalam sebuah organisasi maknanya cukup dalam, kita bisa mengambil ibrah atau kisah dari kisah ini,” katanya.

Menurutnya, SD UMP berusaha berusaha mengambil ibrah dari kisah tersebut dengan memilih kaum kedua. Kaum yang pandai bersyukur dengan segala yang diberikan Allah dan tidak ada rasa mengeluh.

“Jika selama pandemi banyak yang mengeluh terutama terkait pendidikan, sistem pembelajaran yang susah karena mengawali adaptasi sistem baru, semua serba susah. Ini termasuk kaum yang tidak bersyukur. SD UMP berusaha menjadi kaum kedua dengan mensyukuri segala kondisi yang sedang dihadapi,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh keluarga besar SD UMP termasuk wali siswa untuk memanfaatkan momentum ini sebagai sarana untuk pandai bersyukur.

“Kebahagiaan kita ciptakan sendiri, bagaimana segala keterbatasan bisa kita ubah dan ciptakan menjadi sebuah kebahagiaan,” kata dia.

Sementara sekolah sebagai institusinya juga akan terus berupaya menciptakan kebahagiaan bersama. Supaya kebahagiaan bisa datang dari semua aspek.,,[]

96 Views

Leave a Comment